SELEMBAR SAPUTANGAN....???
Prolog
Ada beberapa hal di dunia ini yang tak bisa ditebak alurnya, meskipun kita
sudah merencanakan semua detail. Bahkan usaha terkeras sekalipun akan sia-sia
jika kita masih berusaha merubah apa yang sudah seharusnya terjadi. Mungkin
terkadang itu lebih baik bagi kita. Hanya saja kita tak menyadari akan semua
itu. Sampai semuanya sudah terlanjur terjadi.
“Aku harus pergi...,” katanya dengan ketenangan yang semakin dia tunjukkan
semakin dia menghancurkanku. “Mungkin ini akan sulit. Tapi...”
“Aku tak akan menunggumu. Sebaiknya kau pergi,” aku berpaling darinya. Ini
yang terakhir. Aku tak mau mendapat belas kasihan darinya. Apalagi harapan
palsu dan janji-janji palsu yang dia buat.
Aku akan pergi? Hanya itu yang aku
butuhkan... kalau kau memang bukanlah untukku. Semuanya telah sirnah. 5 tahun
perjuangan itu sia-sia.
Dia bilang mungkin? Kenyataannya
akan sangat sulit. Bahkan melebihi pasti sangat-sangat sulit. Aku tak yakin
lagi. Apalagi yang akan pergi dari hidupku. Sanggupkah aku kehilangan lagi.
Kini tak kan ada lagi yang tersisa dari duniaku saat itu. Kehilangan dia,
di saat aku sangat membutuhkan kehadirannya melebihi siapapun itu sugguh
mengenaskan. Nanti apalagi...???
Aku meninggalkannya secepat mungkin. Aku harus cepat menjauh darinya. Kalau
aku masih ingin bertahan. Siapa yang kubohongi.... diri sendiri. Aku sungguh
tak sanggup bertahan. Tak ada yang berubah menjadi lebih baik. Tapi
kehancuranku mungkin akan lebih ringan jika aku melepaskan dia. Bukannya
menambah beban hidupnya yang memang sudah sulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar